Powered by Blogger.
RSS

Ruwiyono Hadi, Nekat yang Berbuah Kesuksesan

Keinginan untuk berwirausaha tentunya harus dibarengi dengan pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola usaha di bidangnya. Salah satu cara menambah pengetahuan adalah dengan belajar dari wirausahawan yang sudah ahli, yang sudah sukses di bidangnya. Kali ini bakal dikupas tentang Ruwiyono Hadi, pemilik sekolah musik yang merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia, JM Music

Ruwiyono Hadi

Berawal akhir tahun 2005 setelah bekerja lebih dari 20 tahun di perusahaan multinasional, Ruwiyono Hadi memberanikan diri mengambil keputusan pensiun dini. Dengan modal uang pensiun dini tersebut, Ruwiyono Hadi yang sering dipanggil Rui yang memang hobby musik sejak kecil (dimana kedua orang-tua nya dulu skitar tahun 70-80an punya grup musik keroncong) bekerja sama kemitraan dengan musisi/drummer nasional Jimmie Manopo mendirikan sekolah musik pertama dengan label “Jimmie Manopo Music School “ yang ber lokasi di Jl. Jaguar – Cikarang Baru – Bekasi, yang sekaligus merupakan tempat tinggal Ruwiyono Hadi.

Pada awalnya Jimmie Manopo sudah beberapa kali diajak oleh beberapa pemodal besar untuk mendirikan sekolah musik dengan label namanya tetapi tidak pernah mau, alasannya beliau tidak terbiasa berbisnis walaupun dalam bidang musik sekalipun. Tetapi mungkin karena niat tulus, kemauan yang keras serta latar belakang pengalaman kerja Ruwiyono, maka baru bertemu 2 – 3 kali di rumah Jimmie Manopo di Bintaro dan di TVRI pusat tempat base camp beliau sampai dengan saat ini, maka terjadilah kesepakatan untuk mendirikan sekolah musik pertama dengan label “Jimmie Manopo“, dimana semua manajemen operasional akan di kelola oleh Ruwiyono, sedangkan Jimmie Manopo sebagai ‘brand image’. Dengan perjanjian kerja-sama melalui Akte Notaris Nur Quraisjin SH No.1 tahun tertanggal 19 Mei 2006, Ruwiyono Hadi melakukan ikatan kontrak kerja-sama kemitraan dengan Jimmie Manopo selama 3 (tiga) tahun membuka kursus musik private, seperti : Piano, Keyboard, Drum, Gitar Akustik, Gitar Elektrik, Gitar Bass, Biola dan Vocal.

Pada tahun pertama (2006/2007) jumlah murid sekitar 30 orang, tahun ke-2 (2007/2008) bertambah menjadi sekitar 50 orang, serta tahun ke-3 (2008/2009) meningkat menjadi 100 orang lebih.

Sekolah musik memang tak pernah sepi peminat. Siswa datang mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Alhasil, bisnis sekolah musik ini kian menjanjikan. Hingar bingar industri musik turut mendorong tingginya animo masyarakat terhadap musik.

Pada waktu kegiatan usaha menginjak tahun ke-2 (2007), Ruwiyono Hadi banyak bergabung dalam komunitas pengusaha seperti : komunitas TDA (Tangan Di Atas), komunitas Blogger , komunitas milist, komunitas bikers, dll.
Berkat dorongan dari teman-teman komunitas serta kemauan keras untuk maju dan mandiri, bertepatan dengan berakhirnya masa kontrak kerjasama kemitraan dengan Jimmie Manopo, pertengahan tahun 2009 merk usaha yang semula “ Jimmie Manopo Music School “ berubah menjadi “ JM Music’s “ .

Dengan label baru “ JM music’s “, tahun 2009 menambah bidang usaha yakni studio rental dengan lokasi yang sama dengan Sekolah musik dengan jumlah murid tumbuh menjadi sekitar 150 orang yang sebagian besar di dominasi oleh anak-anak usia TK dan SD.

Sejalan terus berkembangnya usaha ini, awal tahun 2010 Ruwiyono Hadi memberanikan menambah modal usahanya melalui perbankan nasional membuka cabang baru masih di daerah Cikarang Baru – Bekasi, dengan menambah lagi bidang usahanya yakni toko alat musik dan CafĂ©/Restoran, yang terus berkembang hingga saat ini (2011) dengan motto “One Stop Edutaiment “. Tercatat jumlah murid per Mei 2011 sebanyak 613 orang.

Begitulah perjalanan Ruwiyono Hadi sebagai seorang wirausahawan yang sukses di bidang musik. Beliau hanya berangkat dari keyakinan dan modal seadanya, merintis usahanya selangkah demi selangkah sampai meraup keuntungan dan sukses sampai saat ini.

Bagi kalian yang memiliki keinginan untuk membuka usaha serupa mungkin dapat menerapkan trik dari Om Ruwiyono ini:

Pemilihan Pasar

Iya, maksudnya bukan pasar mana yang mau kita kunjungin buat belanja sebelum buka usaha. Pasar yang dimaksud di sini adalah sasaran usaha. Menurut Om Ruwiyono nih, konsumen paling banyak adalah anak - anak. Beliau sendiri membidik segmen anak - anak mulai dari usia empat tahun. Salah satu faktor utamanya adalah banyak orang tua yang menyadari pentingnya pelajaran musik.
Meski membidik anak di bawah usia sekolah, Ruwiyono mengaku tidak kesulitan mengajari mereka. Soalnya, belajar musik bisa dibantu dengan gambar sehingga tidak harus bisa membaca.
Lantaran banyak membidik pasar anak-anak, lokasi sekolah musik harus di tempat strategis. Menurut Ruwiyono, lokasi sebaiknya dekat dengan sekolah atau perumahan. Hal itu untuk memudahkan orangtua yang melakukan antar jemput anak. 

Investasi Peralatan
Untuk menyelenggarakan sekolah musik, tentu harus bersiap merogoh kocek dalam-dalam untuk investasi peralatan musik. Alat musik yang dibeli harus disesuaikan dengan jenis atau bidang musik yang akan diajarkan ke siswa.

Semakin komplet tentu semakin bagus. Umumnya, sekolah musik juga melengkapi peralatan alat musik standar untuk sebuah band. Sebagai gambaran, untuk membeli peralatan musik, harus merogoh biaya sekitar Rp 175 juta. Dengan uang sebesar itu, kalian sudah bisa membeli beberapa peralatan kursus musik, seperti piano, drum, keyboard, biola, gitar listrik, gitar akustik, saksofon, plus satu set peralatan band lengkap untuk pentas. Hanya, biaya sebesar itu belum termasuk sewa gedung sekolah, peredam ruangan, air conditioner (AC), dan perizinan. “Sediakan juga lahan untuk kafe tempat orangtua menunggu anaknya yang tengah belajar di kelas,” kata Ruwiyono.

Kurikulum

Sekolah musik juga harus memiliki kurikulum yang jelas. Dengan kurikulum yang baik, proses belajar siswa akan menjadi lebih mudah. Selain itu, kurikulum juga berguna sebagai pedoman guru dalam mengajar. “Sebelum sekolah musik berdiri, kurikulum harus sudah dibuat,” kata Ruwiyono.

Strategi Pemasaran

Agar sekolah musik dapat berkembang maksimal, metode pemasaran juga harus diperhatikan.
Seperti sudah diceritakan sebelumnya, Om Ruwiyono ini meminjam nama Jimmy Mannopo sebagai brand image untuk mempermudah memasarkan sekolah musiknya. Dengan menggunakan nama musisi terkenal itu, perkembangan sekolah musiknya sangat cepat. Setelah kontrak kerjasama habis, Ruwiyono berani memutuskan untuk membangun bisnisnya sendiri dengan nama Jaguar Music (JM) Music School. 

Untuk melebarkan sayap usahanya, kini JM Music School juga menawarkan kerja sama waralaba. “Sekarang sudah ada dua cabang dengan jumlah siswa sekitar 500 orang,” katanya. 

Nah, dari satu tokoh saja sudah banyak pengetahuan yang didapat. Bagaimana dengan tokoh lainnya? Mereka pasti memiliki trik dan strategi khusus dalam menjalani usahanya. Kunci untuk mendirikan usaha di bidang apa saja adalah niat dan keinginan untuk belajar. Dengan kunci ini, siapa saja bisa setidaknya menyamai tokoh - tokoh yang sudah sukses sebelumnya.

Ingat, mereka yang sudah sukses hanya memulai lebih dulu, bukan berarti mereka lebih hebat. Kita yang memulai setelahnya, belajar dari yang lebih dulu, dan dapat sukses melebihi mereka :)

sumber :
kursusmusikterbaik.com
peluangusaha.kontan.co.id


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment