studio Harchi

hari terakhir jualan saudara - saudara!!

akhirnya udah 6 hari kita praktek kewirausahaan dengan produk yang dijual macem-macem.

mungkin kita satu-satunya kelompok yang produk jualannya gonta ganti dari hari pertama ampe hari terakhir (tolong diralat kalo salah ya) :D

mulai dari es krim, rujak, kolak, sampai kacang ijo! dan semuanya sukses doonggg. 

*sukses buat ukuran mahasiswa yang ngga punya pengalaman jualan sebelumnya*

Hari kelima jualan dengan penuh semangat pas hujan-hujan dan yang jualan adalah 4 laki - laki yang pengen ngasih tema hari kelima: Kacang Hijau Gundah Gulana. Kenapa gundah gulana? Kacang ijo nya baik-baik aja kan? Ternyata menurut mereka, waktu jualan, hujannya deres banget dan sepi yang beli. Gundah gulana pas jualan. ya~ begitulah. Selebihnya? yuk di baca aja :)

hari keempat jualan. suasana jualannya romantis strategis miris gimana gitu. *apasih*

romantis karena jualannya pas hujan rintik-rintik, malam minggu pula. strategis karena jualannya di kota di tempat rame, di puputan. miris karena yang laku ngga begitu banyak, walaupun masih dapet untung sih. dan miris karena sempet ditegur ama trantib. :D

perjuangan jualan es krim masuk hari kedua. di postingan sebelumnya udah dijelasin tentang ICE CREAM MADNESS dan tujuan kita jualan.

jadi info untuk hari kedua ini:

tempat: parkiran kampus ilkom, bukit jimbaran

waktu: 10.00 - 12.30 WITA

person in charge: risma, oka gartria, hardi, budi rinanta, dan firmansyah. lengkap! 

produk: es krim

harga: Rp 2000,-/pcs

nah! ini nih serunya kuliah kewirausahaan bareng bu Cahya.

sebelum kita share gimana serunya ICE CREAM MADNESS pagi tadi, mau ngasih tahu kalo ini adalah salah satu prakteknya mahasiswa ilmu komputer. jadi ngga cuma jago presentasi, jago materi, tapi juga buktiin, praktekin kalo bisa berwirausaha *baca: jualan* :D

Oke! sampai akhirnya kita mutusin buat jualan es krim! es krim buatan oka & bapaknya. (thanks to: bapaknya oka). es krimnya dari santan trus ada nangkanya. kita kasih susu coklat juga biar lebih berasa es krimnya *ngga tau sih ngaruh atau ngga*

jadi yang kita siapin itu, cup plastik, sendok plastik, meja buat tempat jualan, dan mental yang oke buat promosiin ke orang-orang.

Keinginan untuk berwirausaha tentunya harus dibarengi dengan pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola usaha di bidangnya. Salah satu cara menambah pengetahuan adalah dengan belajar dari wirausahawan yang sudah ahli, yang sudah sukses di bidangnya. Kali ini bakal dikupas tentang Ruwiyono Hadi, pemilik sekolah musik yang merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia, JM Music

Mungkin banyak yang belum tahu kalau sekarang nih label rekaman punya strategi baru buat menambah keuntungan. Strategi itu ngga lain dan ngga bukan adalah dengan mendirikan divisi Manajemen Artis di dalam perusahan label rekaman. Dan jujur saja nih saya ngga setuju dengan adanya divisi ini. Mau tahu kenapa?

Kemajuan industri musik menjadi angin yang baik bagi wirausahawan baru yang ingin mengembangkan minat dan bakatnya di bidang musik. Dengan berwirausaha di bidang musik mimpi untuk mendapatkan perhatian dari pasar, baik remaja, dewasa, hingga orang tua pun terbuka lebar. Karena musik adalah salah satu jembatan antara yang muda dengan yang tua. Bener khan?

Musik merupakan salah satu industri yang memiliki perkembangan pesat. Lihat saja bagaimana band - band dan penyanyi banyak bermunculan dan terkadang menjadi trendsetter bagi anak muda. Mulai dari band - band "lawas" tapi memiliki fansclub yang setia seperti Slank dan Dewa, band - band yang memiliki kualitas tinggi seperti Nidji, sampai band yang tiba - tiba muncul dan memberi warna baru pada musik Indonesia. Tidak hanya band, penyanyi solo (nyanyi sendirian) sampai penyanyi yang keroyokan (baca : boyband & girlband) kini tidak mau kalah tenar dan bersaing. Bahkan fenomena berkembang pesatnya industri musik, menjadi ajang 'aji mumpung' bagi sebagian orang yang tadinya tidak berprofesi sebagai penyanyi, seperti pemain sinetron sampai pelawak memprofesikan dirinya juga sebagai penyanyi karena melihat pasar yang semakin kecanduan dengan musik.