Powered by Blogger.
RSS

Strategi Label Rekaman. Membantu atau 'Membunuh' Artis?

Mungkin banyak yang belum tahu kalau sekarang nih label rekaman punya strategi baru buat menambah keuntungan. Strategi itu ngga lain dan ngga bukan adalah dengan mendirikan divisi Manajemen Artis di dalam perusahan label rekaman. Dan jujur saja nih saya ngga setuju dengan adanya divisi ini. Mau tahu kenapa?

Pertama, karena ini di luar ranah kerjaannya label rekaman. Kasarnya, manajemen artis itu bukan jobdesc-nya label rekaman. Masing - masing artis udah punya manager sendiri. Jadi alih - alih membantu manager nya, si artis malah jadi boneka yang harus ikut aturan dari label rekamannya.

Kedua, yang namanya label rekaman itu khan seharusnya mengurusi hal - hal seperti berjualan CD, lagu, RBT, dan sebagainya yang berhubungan sama kontrak label. Justru dengan memaksakan adanya divisi Manahemen Artis dikhawatirkan mereka yang ada di divisi ini inkompeten mengurusi masalah manajemen. Kan awalnya mereka bekerja di bidang label rekaman, bukan manajemen artis.

Ketiga, belum lagi kalau manager artis (yang memang profesi jadi manager) bingung harus memilih mengikuti keinginan artisnya atau keinginan manajemen artis dari label rekaman. Karena nantinya mungkin saja si manager malah digaji sama label rekaman, bukan sama artisnya.

Yah, masih banyak hal - hal lain yang bikin saya atau bahkan kalian berpikir tidak seharusnya ada Manajemen Artis di dalam sebuah label rekaman.

Kasus seperti ini tidak terlalu di ekspos di media. Mungkin karena artisnya malas berurusan dengan label rekaman yang justru bisa mengakibatkan turunnya pamor mereka karena ulah label rekamannya sendiri.

Selidik punya selidik. label rekaman sengaja menambah divisi Manajemen Artis untuk menutupi kerugian akibat gilanya pembajakan terhadap lagu - lagu dari artis mereka. Sehingga label rekaman lebih memilih untuk mengeksploitasi artisnya melalui divisi manajemen artis dan meraup keuntungan yang besar tanpa memperhitungkan keuntungan/kerugian untuk pihak artis.

Kalau dibiarkan seperti ini bakal berdampak negatif bagi artis. Salah satu contoh yang merugikan artis adalah jika label menginginkan genre musik sesuai dengan yang sedang laku di pasaran maka artis harus menuruti keinginan label rekaman. Walaupun awalnya artis tidak ber-genre musik seperti yang diinginkan, tapi demi ketenaran mereka bersedia merubah aliran musik. Hal ini secara tidak langsung akan membunuh kreatifitas dari artis. Dan mungkin ini lah salah satu faktor banyaknya band - band yang muncul memiliki kesamaan baik dari jenis lagu, gaya, dan tema lagu. Tidak heran kalau jaman sekarang kebanyakan penyanyinya serupa tapi tak sama. *ngga usah disebut lah ya penyanyi yang kaya gimana*

Tapi perlu dicatat kalau tidak semua label rekaman memiliki trik seperti ini. Mungkin masih ada label rekaman yang murni sebagai perantara untuk menjual hasil karya artisnya. Yang terpenting saat kalian mau masuk ke sebuah label rekaman, bukan besar atau kecilnya perusahaan itu, yang terpenting adalah kontrak kerja yang ditawarkan. Dipelajari baik - baik sehingga tidak termasuk ke dalam artis yang terseret menjadi korban.

Hidup artis, eh, hidup musik :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment